Wednesday 26 July 2017

Perbedaan Moving Average Dengan Exponential Glättung


Metode Exponential Glättung Glättung Adalah Mengambil Rata 8211 Rata Dari Nilai Pada Beberapa Periode Untuk Menaksir Nilai Pada Suatu Periode (Pangestu Subagyo, 1986: 3) Exponentielle Glättung Adalah Suatu Metode Peramalan Rata-Rata Bergerak Yang Melakukan Pembobotan Menurun Secara Exponential Terhadap Nilai 8211 Nilai Beobachtungen Yang Lebih tua (Makridakis, 1993: 79) Metode explonentielle Glättung merupakan pengembangan dari metode gleitender Durchschnitt. Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus menerus dengan menggunakan Daten baru. 1. Metode Single Exponential Glättung Metode einzigen exponentiellen Glättung merupakan perkembangan dari metode gleitenden Durchschnitt sederhana, yang mula 8211 mula dengan rumus sebagai berikut: (1.1) (1.2) dan (1.3) (1.4) Perbedaan antara St1 dan St adalah sebgai berkut: ( A) Pada St1 terdapat sedangkan pada St tidak terdapat (b) Pada St terdapat sedangkan pada St1 tidak terdapat (Pangestu Subagyo, 1986: 18) Dengan melihat hubungan di atas maka kalau nilai St sudah diketahui maka nilai St1 dapat dicari berdasarkan nilai St Itu Kalau (1.5) bisa diubah menjadi: (1.6) Di dalam metode Exponential smothing nilai diganti dengan sehingga rumus prognose menjadi: St1 Xt (1 8211) St (1.7) (1) Pangestu Subagyo, 1986: 19) Penerapan teknik peramalan ini menghasilkan Tabelle di bawah ini Tabelle I Nilai St contoh penggunaan metode Saingle Exponential Glättung Nein Xt St 1 20 2 21 20 3 19 20,10 4 17 19,19 5 22 19,69 6 24 19,92 Sumber (Pangestu subagyo, 1986: 21) Nilai ramalan untuk periode ke 7 dapat dihitung sebagai berikut: S7 X6 (1 8211) S6 0,1 (24) (0,9) 19,92 20,33 Metode Single Exponentielle Glättung lebih cocok digunakan untuk meramal hal 8211 hal yang fluktuasinya secara zufällig (tidak teratur). 2. Metode Doble Exponential Glättung Metode Ini Merupakan Modell linearen Yang Dikemukakan Oleh Brown. (1 8211) St-1 (1.8) St S8217t (1 8211) (1.9) Rumusan ini agak berbeda dengan rumus Einzelne exponentielle Glättung karena Xt dapat dipakai untuk mencari St bukan St1 Vorhersage dilakukan dengan rumus: Stm bei btm (1.10) m jangka waktu prognose kedepan (1.11) (1.12) Metode doppelte exponentielle glättung ini biasanya lebih tepat untuk meramalkan daten yang mengalami trend naik. Agar dapat menggunakan rumus (1.8) dan (1.9) maka nilai St-1 dan St-1 harus tersedia tetapi pada saat t 1, nilai 8211 nilai tersebut tidak dapat tersedia. Jadi nilai 8211 nilai ini harus ditentukan pada awal periode Hal ini dilakukan dengan hanya menetapkan St dan St sama dengan Xt atau dengan menggunakan suatu nilai pertama sebagai nilai awal. Contoh Penggunaan Metode doble exponentielle Glättung untuk penjualan barang X. Tabelle 2 Volumen penjualan barang X NO PERMINTAAN BARANG 1 120 2 125 3 129 4 124 5 130 Sumber (pangestu Subagyo, 1986: 26) Akan dicari ramalan minggu ke-6 dengan menggunakan rumus ( 1.10) dengan 0,2. Perhitungan di mulai dengan menghitung St172 dengan rumus (1.8) yaitu St Xt (1-) St-1. X1 120, karena belum cukup Daten St dianggap sebesar 120 dan selanjutnya dengan rumus (1.8) secara berangkai didapatkan kemudian mencari nilai dengan rumus (1.9) yaitu dengan 0,2. 120 dan harga-harga secara berangkai didapatkan: Harga-harga a dan b diperoleh dengan menggunakan rumus (1.11) dan (1.12). Dari secara berangkai didapat harga: dari secara berangkai didapat harga-harga Harga ramalan tahun ke-6 diperoleh dengan rumus (1.10) yaitu Stm bei btm172 dengan m 1 dan 0,2 S6 a5 b5 126,84 0,64 127,48. Jadi ramalan penjualan tunai ke-6 adalah 127,48 3. Metode Triple Exponential Glättung Metode ini merupakan metode prognose yang dikemukakan oleh Brown, dengan menggunakan persamaan kwadrat. Metode ini lebih cocok kalau dipakai untuk membuat prognose yang berfluktuasi atau mengalami gelombang pasang surut. (Pangestu Subagyo, 1986: 26). Prosedur pembuatan Vorhersage dengan metode ini sebagai berikut: Carilah nilai dengan rumus sebagai berikut: (1.13) Untuk tahun pertama nilai belum bisa dicari dengan rumus di atas, maka boleh ditentukan dengan bebas. Biasanya ditentukan sama seperti nilai yang telah terjadi pada tahun pertama. Carilah nilai dengan rumus: (1.14) Pada tahun pertama biasanya nilai ditentukan seperti nilai yang terjadi pada tahun pertama: Carilah nilai (1.15) Untuk nilai tahun pertama biasanya dianggap sama dengan Daten tahun pertama. Carilah nilai (1.16) Carilah nilai (1.17) Carilah nilai (1.18) Buat persamaan forecastnya (1.19) m adalah jangka waktu maju ke depan, yaitu berapa tahun yang akan datang prognose dilakukan At, bt, ct adalah nilai yang telah dihitung sesuai dengan rumus di depan. Contoh penggunaan metode Triple Exponential Glättung untuk peramalan penjualan kita gunakan daten tabel 2. Akan tetapi ramalan tahun ke-6 menggunakan rumus (1.19) dengan 0,2. Dari contoh di atas kita sudah mendapatkan nilai dan maka kita harus mencari nilai Bei bt, ct dengan (1.16) (1.17) (1.17) (1.18) harga at, bt, ct bisa didapat Harga ramalan tahun ke-6 diperoleh dengan menggunakan rumus (1.19) 26. November 2009 Exponentielle Glättung merupakan Prosedur perbaikan terus-menerus pada peramalan terhadap objek pengamatan terbaru Ia menitik-beratkan pada penurunan prioritas secara eksponensial pada objek pengamatan yang lebih tua. Dengan Kata Lain, Beobachtungslehrer, Sekretärin. 1. Single Exponential Glättung Juga dikenal sebagai einfache exponentielle Glättung yang digunakan pada peramalan jangka pendek, biasanya hanya 1 bulan ke depan. Modell mengasumsikan bahwa Daten berfluktuasi di sekitar nilai bedeuten yang tetap, tanpa trend atau pola pertumbuhan konsisten. Rumus untuk einfache exponentielle Glättung adalah sebagai berikut: dimana: S t peramalan untuk periode t. X t (1-) Nilai aktual Zeitreihe F t-1 peramalan pada waktu t-1 (waktu sebelumnya) konstanta perataan antara nol dan 1 2. Doppelte exponentielle Glättung Metode ini digunakan Ketika Daten menunjukkan adanya Trend. Exponentielle glättung dengan adanya trend seperti pemulusan sederhana kecuali bahwa dua komponen harus diupdate setiap periode 8211 level dan trend nya. Ebene adalah estimasi yang dimuluskan dari nilai Daten pada akhir masing-masing periode. Trend adalah estimasi yang dihaluskan dari pertumbuhan rata-rata pada akhir masing-masing periode. Rumus doppelte exponentielle Glättung Adalah: 3. Triple Exponential Glättung Metode Ini Digunakan Ketika Daten Menunjukan Adanya Trend Dan Perilaku Musiman. Untuk menangani musiman, telah dikembangkan Parameter persamaan ketiga yang disebut metode 8220Holt-Winters8221 sesuai dengan nama penemuya. Terdapat dua Modell Holt-Winters tergantung pada tipe musimannya yaitu Multiplikative saisonale Modell dan Additive saisonale Modell Yang Akan Dibahas Pada Bagian Lain Dari Blog Ini. Kembali kita lihat Daten Bali besuchen 2015 yang diambil dari Disbudpar Provinsi Bali berikut ini: Daten berbentuk Zeitreihe Yang diambil sejak Januar 2008 hingga Sept 2015, Daten ini terdiri dari 92 Pengamatan, untuk datanya dapat diambil disini gtgtgt Untuk bahasan metode pemulusan eksponensial berikut kita akan Gunakan perangkat lunak evies versi 8.1. 1.Tahap impor Daten: buka Software eviews kamu, Pilih offene Dateien, 2. Setelah Keluar Jendela Eviews Pilih Datei gt Import gt Import aus Datei, 3. Kemudian Ambil Daten kamu gt offen, 4. Setelah terbuka tampilannya sebagai berikut: langsung klik Next, lalu finish, 5. Nah sekarang workfile kita telah terbaca oleh eviews, 6. Klik 2x pada variabel besuchen maka akan ditampilkan datanya pada jendela eviews. 7. Untuk masuk ke pemulusan eksponensial pilih di tab proc gt exponentielle Glättung gt einzigen exponentiellen Glättung, 8. Kemudian setelah muncul jendela exponentielle Glättung pilih tingkat pemulusannya, misalnya double, visitsm adalah hasil estimasi, kemudian Glättung Parameter Biarkan eviews Yang Menentukan, Kemudian ok, 9. Kemudian outputnya akan ditampilkan sebagai berikut. Dari Ausgabe dapat kita lihat nilai Parameter Alpha sebesar 0,0240, dimana metode pemulusan eksponensial dinyatakan dengan Formel: 2 (n1) atau n (2 -) semakin tinggi nilai yang diperoleh, maka nilai peramalan akan semakin mendekati nilai aktual. Dengan Demikian Nilai Peramalan Yang Diperoleh Dengan Doppel Exponentielle Glättung Adalah Sebagai Berichut: Berikut Ini Adalah Perbandingan Nilai Fortive Dengan Nilai Peramalan Dengan Doppel Exponential Glättung. Untuk Hasil estimasi dengan einzelne exponentielle glättung adalah sebagai berikut, ulangi kembali proses dari langkah nomor 8 diatas, pilih einzelne exponentielle glättung. Dari Ausgabe Diatas, einzelne exponentielle Glättung Memberikan Nilai Yang Lebih Baik Yaitu 0,64, Artinya Pengamatan Lebih Menitikberatkan Pada Pengamatan Yang Lebih Baru Daripada Nilai Doppel Exponential Glättung Sebesar 0,024. Semakin besar nilai (mendekati 1) maka nilai peramalan yang diperoleh akan mendekati peramalan metode naiv (lihat bahasannya disini gtgtgt), dimana titik berat pengamatan akan mendekati nilai rata-rata Daten aktual, pada kasus ekstrim dimana 1, Y T1T Y T. maka nilai Peramalan akan sama dengan peramalan metode naiv Semakin besar nilai, maka akan semakin besar pula penyesuaian yang terjadi terhadap nilai peramalan, sebaliknya semakin kecil nilai, maka akan semakin kecil pula penyesuaian yang terjadi pada nilai peramalan yang akan datang. Nilai Peramalan Yang Diperoleh Dari einzigen exponentiellen Glättung Adalah Sebagai Berikut: Berikut Ini Adalah Perbandingan Nilai aktual Dengan Nilai Peramalan Menggunakan Metode einzigen exponentiellen Glättung. Garis Yang Berwarna Merah Adalah Daten Setela Proses Pemulusan Tingkat 1, Kita Dapat Melihat Tidak Banyak Penyesua Yang Terjadi Terhadap Daten aktualisieren. Berikut ini adalah grafik perbandingan nilai peramalan dengan metode pemulusan eksponensial terhadap daten, dapat kita lihat bahwa nilai peramalan dengan doppeltes eksponential glättung tidak mengikuti pola dari grafik daten aktuell dan eins exponentielle glättung yang lebih dekat terhadap nilai rata-rata, perbedaan mendasar ini terjadi ketika Doppelte eksponential glättung telah memasukkan komponen trend dalam estimasinya. Untuk Daten aktualisieren, nilai single dan double exponential beserta dan grafiknya dapat kamu unduh disini gtgtgt sumber Daten. Disbudpar provinsi Bali (diolah oleh Statistik 4 Leben) Geschrieben von ariyoso Teori amp Konsep Statistik Konsep Variabel Kualitatif dan Kuantitatif Tipe Daten Statistik Deskriptif Konsep Parametrik Dan Nicht Parametrik Statistika Inferensia Penyusunan Hipoteis Teknik Pengukuran Statistik Teknik Sampling Sebaran Probabilitas Diskret Sebaran Normal Sebaran Binomial Sebaran Poisson Transformasi Daten Korelasi Bivariat Pemaparan Daten Kualitatif dengan Tabulasi Silang neu IBM SPSS Ver.23Exponential Glättung adalah suatu prosedur yang secara terus menerus memperbaiki peramalan dengan merata-rata (menghaluskan glättung) nilai masa lalu dari suatu Daten runtut waktu dengan cara menurun (exponential). Menurut Trihendradi (2005) analisis exponentielle glättung merupakan salah satu analisis dieet waktu, dan merupakan metode peramalan dengan memberi nilai pembobot pada serangkaian pengamatan sebelumnya untuk memprediksi nilai masa depan. B. MACAM-MACAM METODE 1. Einzelne Exponentiale Glättung Atau Biasa-Krankheit sebagai Einfache Exponential-Glättung. Metode ini digunakan untu peramalan jangka pendek Modell mengasumsikan bahwa Daten berfluktuasi di sekitar nilai bedeuten yang tetap, tanpa trend atau pola pertumbuhan konsisten. Tidak seperti Moving Average. Exponential Glättung memberikan penekanan yang lebih besar kepada Zeitreihe saat ini melalui penggunaan sebuah konstanta Glättung (Penghalus). Konstanta Glättung Mungkin Berkisar Dari 0 Ke 1. Nilai Yang Dekat Dengan 1 Mitgliedsbemalt Penekanan Terbesar Pada Nilai Saat Ini Sedangkan Nilai Yang Dekat Dengan 0 Mitglied Penekanan Pada Titik Daten Sebelumnya. Rumus untuk Einfache exponentielle Glättung adalah sebagai berikut: dimana: S t peramalan untuk periode t. X t (1-) Nilai aktual Zeitreihe F t-1 peramalan pada waktu t-1 (waktu sebelumnya) konstanta perataan antara 0 dan 1

No comments:

Post a Comment